.quickedit{display:none;} #top-social-profiles{height:42px;text-align:right}#top-social-profiles img{margin:0 6px 0 0px !important} #top-social-profiles img:hover{opacity:0.8} #top-social-profiles .widget-container{background:none;padding:0;border:0} .social-profiles-widget img{margin:0 6px 0 0} .social-profiles-widget img:hover{opacity:0.8}
Kamis, 17 September 2020 | By: Arifatul Ma`rifah

Serunya Mengajar di Masa Sulit

Pandemi Covid 19 ini sudah berlangsung selama kurang lebih 6 bulan. Banyak perubahan terjadi di dunia pendidikan, yang saya alami sendiri. Sebagai seorang guru TI, saya memang tidak asing dengan cepatnya sebuah pembaharuan /update di berbagai bidang. Suatu hari muncul satu versi aplikasi, jam berikutnya muncul versi pembaharuannya. 

Dahulu mungkin masih belum banyak bapak dan ibu guru yang memanfaatkan Internet kecuali untuk mencari materi maupun tugas dengan memanfaatkan teknologi yang dikenalkan oleh ARPA di tahun 1945 itu. Namun di tahun 2020 ini bahkan kelas pun dibuat secara online. Kita belum bertemu fisik dengan siswa namun sudah mengajar mereka secara daring. 

Dalam upaya agar tidak tertinggal dengan pesatnya teknologi, dimasa pandemi ini saya pun selalu berusaha mengikuti pesatnya perkembangan jaman. Beberapa diklat secara online maupun offline sudah saya ikuti diantaranya Desiminasi TOT Guru Inovatif Angkatan 2020 tentang penggunaan Office 365 dan In House Training Persiapan PJJ Online dengan memanfaatkan Google yang dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Purwodadi pada bulan Juli 2020.

Kelas saya dibuka lewat Google Classroom dimana tahun pelajaran 2020 ini saya mengajar mata pelajaran Sistem Komputer di kelas X dan Desain Media Interaktif untuk siswa kelas XII Kompetensi Keahlian Multimedia, sesuai jadwal dari sekolah. Tugas dan materi saya buat bervariasi agar siswa tidak bosan dengan pelajaran saya.

Untuk siswa kelas X saya mulai dengan perkenalan diri pribadi selanjutnya perkenalan tentang mata pelajaran sistem komputer. Sulit rasanya mengajar siswa kelas X ini, selain karena saya belum pernah bertemu muka dengan mereka, saya juga tidak mengenal karakter dan kepribadian mereka. Tentu ini tidak boleh jadi penghalang saya untuk menjalankan tugas saya sebagai pendidik.

Baik di kelas X maupun XII, variasi materi saya lakukan agar mereka makin mudah beradaptasi dengan gawai yang tidak mungkin kita lepaskan di kondisi darurat seperti sekarang ini. Absensi secara online saya buat untuk mengecek kehadiran siswa dan biasanya saya posting di Forum Google Classrom dan untuk mengingatkan siswa biasanya pemberitahuan juga saya lakukan di Group WhatsApp. Karena keterbatasan kuota dan sinyal dimana cukup banyak siswa SMK Negeri 1 Purwodadi yang tinggal dipelosok desa, maka saya jarang melakukan video conference kecuali untuk kompetensi dasar yang menurut saya susah untuk dipelajari tanpa tata muka. Itu pun saya lakukan dengan persetujuan dan diskusi terlebih dahulu dengan siswa. Untuk melakukan video conference saya menggunakan google meet yang terkoneksi dengan google classroom siswa yang dapat dilihat di beranda masing-masing. Beberapa fitur google meet harus saya tambahkan seperti Google Meet Attendance untuk absen secara online, Google Meet Grid View untuk memperlihatkan semua siswa secara grid. Tak lupa selama video conference yang biasanya saya batasi selama 30 menit itu, saya record /rekam sehingga siswa bisa melihat lagi hasil pertemuan hari itu. Biasanya rekaman video pembelajaran saya buat menggunakan aplikasi Zoom dengan fasilitas record, whiteboard dan share layar yang sangat mudah dilakukan untuk para pemula. Selain berupa video, materi berupa presentasi menggunakan Power Point tetap saya lakukan. Untuk Kuis dan ulangan biasanya saya menngunakan Google Formulir, Forms dari office 365, Kahoot ataupun Quizizz. Nilai segera saya posting dengan memberikan kalimat penguatan disertai emoji kekinian agar semakin dekat dengan siswa. Tak lupa setiap pembelajaran saya lakukan pengisian jurnal secara online menggunakan google Spreadsheet

Kombinasi Microsoft 365 dan google memang sangat tepat untuk kondisi darurat seperti sekarang ini. Tak perlu lihat siapa yang lebih baik namun harus kita pikirkan nasib anak bangsa. Marilah terus belajar karena belajar tak kenal usia. Salam semangat, Salam Sehat dan Stay@home.

  


Berikut beberapa link materi yang sudah saya upload dan dapat dibaca dan dipelajari berulang-ulang karena biasanya saya sediakan dalam bentuk offline

1. Perkenalan

2. Konversi Bilangan Desimal

3. Menganalisis Media Pembelajaran

4. Media Interaktif berbasis Halaman web


#CerdasBerkarakter, #BlogBerkarater, #SeruBelajarKebiasaanBaru, #BahagiaBelajardiRumah


3 komentar:

Posting Komentar